Berkunjung ke Jogjakarta


Untuk ketiga kalinya aku mendapat kesempa
tan dari perusahaan aku berkerja, Trio Motor, pergi jalan-jalan, kali ini Berkunjung ke kota Jogjakarta, kota penuh sejarah dan objek wisata yang banyak di kunjungi selama 3 hari dua malam(15-19/4/2011), sebelumnya aku bersama anak lelaki yang pertama, yang bernama Muhammad Akmal Ghani yang sudah berumur 5 tahun 8 bulan, karena nggak bisa ajak istri yang sedang hamil delapan bulan, takutnya ada apa ntar dalam perjalanan. Berangkat pagi dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin,
njarmasin, dengan pesawat Lion Air langsung meluncur ke Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, dengan menggunakan bis yang muat 30 orang kami langsung mengunjungi objek wisata pertama di Jogjakarta, Berikut Objek wisata yang kami kunjungi :

Candi Prambanan.
Candi ini merupakan candi kedua yang paling terkenal di jogjakarta selain candi Borobudor,

Candi Prambanan ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah. Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dib
angun di abad ke-10,Menjulan g setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur. Komplek candi Prambanan sebagian edang dalam perbaikan, Komplek candi Prambanan ini memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Candi Wisnu ku lihat masih dalam tahap renovasi dan dilarang masuk ke area dalam candi. Setelah melihat secara langsung salah satu candi, candi Siwa. “ gimana dulu bikinnya ni candi ???? ” pikirku.


Wisata Alam Gunung Merapi

Setelah puas mengunjungi candi prambanan kami kemudian meluncur ke lokasi terjadi letusan
Gunung Merapi yang melanda sekitar daerah di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, (27/10/2010) yang terjadi di tahun 2010 lalu. Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yo
gyakarta, luluh lantak diterjang awan
panas dari erupsi Gunung Merapi. Dalam perjalanan menuju Dusu Kinahrejo, sungguh ku lihat dengan hati miris, memang benar-benar kejadian alam yang sangat luar biasa, di kiri kanan jalan semua pepohonan tumbang, rumah-rumah bekas penduduk yang tingal di dusun ini masih terlihat puing-puing yang si tinggalkan penghuninya. Dan terlihat jelas lembah terbelas dan
terbentuk seperti ngarai, mungkin 200m
dalamnya dari atas aku berpijak. Sungguh peristiwa alam yang menakutkan, merupakan duka bangsa Indonesia yang setelah menggalami berbagai peristiwa alam.
“ Bah, kanapa rumahnya hancur ??? “ pertanyaan yang begitu memilukan bagiku, “ Inilah kahandak Allah” jawab ku singkat, manusia agar lebih memperhatikan alam dan menjaga

kelestariannya. Kemudian kami menuju lokasi rumah Mbah Maridjan, kurang lebih Satu
kilometer berjalan kaki menuju lokasi bekas ru
mah Mbah Maridjan, juru kunci Gunung Merapi, sebenarnya sih ada pangkalan ojek, jasa angkutan dengan motor ke tempat lokasi tersebut. Tapi untuk lebih merasakan dan menikmati perjalanan ini, kami berjalan kaki, dengan kondisi jalan yang agak curam tetap semangat menuju lokasi, Masya Allah, kiri kanan jalan kulihat hanya puing bangunan dan bekas rumah yang masih tertimbun tanah. Akhirnya kami tiba di rumah bekas juru kunci gunung merapi, yang tersisa hanya pondokan dan pembatas rumah. Semuan
ya sudah rata dengan tanah. Karena sudah sore, tiba-tiba semacam halimun atau awan datang secara tiba-tiba.

Kata penduduk setempat biasanya akan turun hujan, kamipun langsung cabut dengan menggunakan ojek setempat untuk turun dan kembali dengan rombongan.